Labels

Belajar, Berbagi, Bermanfaat

Minggu, 18 November 2012

MEMBANGKITKAN MINAT BELAJAR ANAK

Menumbuhkan minat belajar anak sebetulnya tidak terlalu sulit. Kenali apa yg disukai dan ajak dia melakukan hal tersebut. Niscaya minat belajarpun meningkat.

Kuncinya adalah mengetahui apa yg dapat membuat anak tertarik dan ingin belajar. Bagi anak usia delapan tahun kebawah, belajar harus berangkat dari minat si anak itu sendiri.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif (Asah Pena) Indonesia Dhanang Sasongko berpendapat, sifat dasar anak adalah senang belajar. Itu bisa terlihat sejak usia dini. Dimulai dari anak belajar berjalan, dia jatuh dan bangkit lagi atas kemauan sendiri.

Sayangnya, lanjut dia, ketika anak menginjak usia empat tahunan, banyak terjadi intervensi orang dewasa, dalam hal ini orang tua. Dengan begitu minat belajar anak sesungguhnya itu menjadi terintervensi. Anak belajar karena kewajiban dan dorongan dari orang tua. “Akhirnya dia menjadi tertekan,” kata Dhanang.

Prinsip dasar belajar anak-anak haruslah menyenangkan . Karena dengan belajar menyenangkan akan menumbuhkan emosional yg positif. Dalam proses belajar, anak harus diposisikan sebagai subjek dan bukan objek. Sebaiknya anak belajar atas inisiatif diri sendiri.

Bila dalam proses belajar, si anak menjadi objek, maka yang banyak melakukan intervensi adalah pendidik. Si anak dijadikan robot dan terlalu banyak diarahkan oleh pendidik. Hasilnya akan membuat anak menjadi malas belajar, belajar tidak efektif.

Dalam system belajar, anak harus ikut terlibat dlm proses pembelajaran. Salah satu caranya mungkin sebaiknya dlm satu kelas jangan sampai terlalu banyak siswa. Problem yg akan terjadi akan ada anak-anak yg merasa tidak diperhatikan. Dengan begitu minat belajarnya karena keterpaksaan.

Solusinya, guru dituntut punya kompetensi dengan kondisi-kondisi yg terjadi sekarang ini. Guru perlu memahami bahwa anak didiknya adalah subjek. “Secara psikologi, guru-guru juga harus memahami keanekaragaman minat belajar anak,” ujar Dhanang.

Dia menyarankan , dalam proses belajar perlu dikembangkan metode pelajaran tematik yg aplikatif. Ada pembahasan-pembahasan atas sebuah masalah. Misalkan soal banjir, mungkin saja dari pembahasan itu mundul ide-ide yg luar biasa dan cemerlang dari anak. Atau dlm pelajaran mengenai stek tumbuhan, anak-anak bisa diajak untuk mempraktikkan langsung dilapangan.

Kalaupun tidak bisa melakukan kegiatan praktik diluar ruang, bisa saja dengan cara menyajikan sejumlah materi tematik dan contohnya via media visual di dalam kelas.

Sebagai contoh, Dhanang menunjukkan apa yg sudah dilakukan di sekolah-sekolah alam. Ternyata anak-anak lebih mudah menyerap pelajaran dengan baik dan menyenangkan.
“Belajar tidak hanya teori. Teori dibutuhkan dalam rangka mengejar standardisasi kurikulum. Tapi untuk mencapai tujuan-tujuan itu, perlu ada media belajarnya yg menyenangkan bagi anak,” kata Dhanang.
   
Sementara itu, marlina, guru sekolah rumah di Perumahan Bumi Sawangan Indah Depok, mengaku punya trik jitu dlm mengajak anak agar tertarik belajar. Sebelum mulai mengajar, terlebih dulu dia harus mengetahui hal-hal apa saja yg disukainya dan tidak disukai.

“Nah, dari situ bila ada anak yg sedang malas belajar, saya mengajak dia melakukan suatu kegiatan yg disukainya,” katanya. Misalnya anak suka menggambar, sebelum mengajak si anak belajar, terlebih dulu dia di ajak menggambar beberapa saat. Selanjutnya , setelah mood belajarnya bangkit. Barulah si anak diajak belajar lagi.


REWARD YES, PUNISHMENT NO

 Sebisa mungkin orang tua memberikan reward atau penghargaan kepada anak atas berbagai prestasi yg dilakukan. Sebaliknya sedapat  mungkin menghindari bentuk punishment atau hukuman. Sebab, hukuman yg kelewat batas akan membuat harga diri anak down atau turun.

“Jenjang pendidikan anak masih jauh dan panjang, hasil sebuah proses belajar tidak bisa diukur oleh satu hari, satu minggu atau satu bulan. Tapi merupakan proses berkelanjutan. Untuk itu orang tua perlu memberikan reward dan dorongan, “kata Dhanang Sasongko, sekjen Asah Pena Indonesia .

Menurut dia, dasar untuk mendorong minat belajar anak, kita perlu meningkatkan rasa percaya diri anak. Sebagai contoh : bila anak mendapat nilai matematika jelek, 4, orang tua dpt mendorongnya dengan mengatakan: “Oh iya putra/i dapat nilai 4 ya. Tidak apa-apa dulu ayah/ibu juga pernah kok dpt nilai 4 tapi setelah mencoba memperbaikinya, ternyata ayah bisa berhasil dapat angka 8.

Seorang anak tidak mungkin dapat menguasai semua mata pelajaran. Mungkin ada anak yg unggul disatu pelajaran lain. Kemudian orang tua justru memberikan anak les dipelajaran yg lemah tadi. Sedangkan pelajaran yg unggul justru dilupakan.

Menurut Dhanang , ditinjau dari sudut perkembangan anak , apa yg dilakukan orang tua tadi agak keliru . Kenapa bukan keunggulan si anak tadi yg diasah dan dikembangkan terus. Nah, yg kurang itu hanya sebagai pelengkap.

“Jangan sebaliknya malah yg kurang didorong terus dan dipaksakan sehingga anak menjadi tertekan. Akhirnya, anak menjadi stress dan keunggulannya pun akhirnya hilang,” ujarnya.

Mengenai bentuk reward yg kerap diberikan orang tua ketika anaknya berhasil dalam pelajaran sekolah, Dhanang berpendapat, hal itu boleh-boleh saja sejauh dalam rangka menunjang kegiatan belajar si anak.

Namun, dia mengigatkan, sebisa mungkin nilainya tidak terlalu mahal dan terkesan wah bagi si anak. Ini dimaksudkan agar anak punya standar keinginan atas reward-nya . “Reward diberikan hanya dalam rangka memotivasi anak,” tegasnya

Hal terpenting adalah memberikan kasih sayang kepada anak. Terkadang anak berbuat baik, orangtua tidak memberikan reward karena hal itu dianggap biasa saja, tapi manakala si anak berbuat tidak baik, maka orang tua memberikan reaksi luar biasa dengan memberikan punishment.

Dhanang mengatakan, orang tua harus mengubah paradigma terhadap anaknya. Bahwa anak berbuat baik itu bukanlah hal yg biasa, tapi merupakan suatu hal yg luar biasa.

 _/\_   :lotus:

Minggu, 11 November 2012

MAKALAH WAWASAN NUSANTARA



MAKALAH
WAWASAN NUSANTARA

Disusun guna memenuhi tugas Pendidikan kewarganegaraan

Yang diampu oleh:

BU EMMA MUZAEMMAH


 











Di susun oleh:
BIDARI AYU LESTARI
210007 / MI.A






KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masihdiberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga seselesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul                                                                                                   1
Kata Pengantar                                                                                                  2
Daftar Isi                                                                                                           3
BAB I Pendahuluan......................................................................................... 4
A. Latar Belakang....................................................................................... 4
B. Tujuan                                                                                                      4
C. Metode Penulisan................................................................................... 4
BAB II Pembahasan......................................................................................... 5
A.   Dasar Pemikiran..................................................................................... 5
B.     Pengertian Wawasan Nusantara........................................................... 5
C.    Faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara........................ 5
D.   Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara............................................... 5
BAB III Penutup                                                                                               9
A. Saran                                                                                                       9
B. Kesimpulan                                                                                              9
Daftar Pustaka                                                                                                   10

                       




 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan Sang Pencipta dengan tulus

B.     Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

C.    Metode Penulisan
Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan.. Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah : Studi Pustaka

Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.










BAB II
PEMBAHASAN


A.    Dasar Pemikiran
Kehidupan manusia di dunia mempunyai kedudukan sebagai hamba Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan (khalifullah) di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam.
Manusia dalam melaksanakan tugas dan kegiatan hidupnya bergerak dalam dua bidang universal filosofis dan sosial politis. Di bidang universal filosofis trasenden dan idealistik, sedangkan bidang sosial politis bersifat imanen dan realistis yang bersifat lebih nyata dan dapat dirasakan.
Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang ber-bhinneka, negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan dan kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan gegrafis yang strategis dan kaya sumber daya alam. Kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air.

B.     Pengertian Wawasan Nusantara
Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiawai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-cita nasional.
C.    Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
1.      Wilayah.
2.      Geopolitik dan Geostrategi.
3.      Perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya
D.    Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara
1.      Wadah
Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi 3 komponen :
a.      Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Oleh karena itu nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan dalamnya. Sedangkan secara vertikal ia merupakan suatu bentuk kerucut terbuka keatas dengan titik puncak kerucut di pusat bumi.
Letak geografis negara berada di posisi dunia anatar 2 samudra, yaitu pasifik dan samudera hindia dan antara dua benua, yaitu asia dan australia. Letak geografis ini berpengaruh besar terhadap aspek-aspek kehidupan nasional Indonesia. Perwujutan wilayah nusantara menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial-busaya dan pertahanan keamanan.

b.      Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia. Tata inti organisasi negara berdasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik. Kedaulatan berada di tangan rakyat yang sepenuhnya oleh majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).  Sistem pemerintahannya menganut sistem presidensial. Indonesia merupakan Negara Hukum (Rechk Staat) bukan hanya kekuasaan.

c.        Tata Kelengkapan Organisasi
Isi wawasan nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia Indoensia dalam eksistensinya yang meliputi :

(i)              Cita-cita bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Rakyat Indonesiayang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
Pemerintahan negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

(ii)            Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal.
(a)      Satu kesatuan wilayah nusantara mencakup daratan, perairan dan dirgantara.
(b)      Satu kesatuan politik.
(c)      Satu kesatuan sosial budaya.
(d)     Satu kesatuan ekonomi, atas asas usaha bersama.
(e)      Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
(f)       Satu kesatuan kebijakan nasional.

(iii)          Tata Laku Wawasan Nusantara Mencangkup Dua Segi.
(a) Tata laku batinia
Wawasan Nusantara berlandaskan pada falsafah Pancasila untuk membentuk sikap mental.

(b) Tata laku lahiriah
Wawasan Nusantara diwujudkan dalam satu sistem organisasi meliputi : perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengadilan. Implementasi Wawasan Nusantara

2.      Wawasan Nusantara sebagai pancaran falsafah Pancasila.

a.       Wawasan Nusantara dalam pembangunan nasional.
(i)     Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik.
(ii)   Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai kesatuan ekonomi.
(iii) Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya.
(iv) Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan.

b.      Penerapan wawasan Nusantara.

c.        Hubungan wawasan Nusantara.



BAB III
PENUTUP

A.    Saran
Demikian makalah tentang wawasan Nusantara yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

B.     Kesimpulan
Jadi wawasan Nusantara adalah sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenal diri dan tanah air sebagai negara kepulauan dari berbagai aspek kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

- Buku Pendidikan Kewarganegaraan

Jumat, 09 November 2012

MEMBUAT GAME TANGKAP TWETTY



dan ini adalah scriptnya...

download disini..


unit Unit1;

interface

uses
  Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
  Dialogs, ExtCtrls, StdCtrls, jpeg;

type
  TForm1 = class(TForm)
    Label1: TLabel;
    Edit1: TEdit;
    Button1: TButton;
    Button2: TButton;
    Timer1: TTimer;
    Image4: TImage;
    Image3: TImage;
    Image2: TImage;
    Image1: TImage;
    Label2: TLabel;
    lbl60: TLabel;
    Label4: TLabel;
    procedure FormCreate(Sender: TObject);
    procedure Button1Click(Sender: TObject);
    procedure Image1Click(Sender: TObject);
    procedure Image1MouseMove(Sender: TObject; Shift: TShiftState; X,
      Y: Integer);
    procedure Button2Click(Sender: TObject);
    procedure Image2MouseMove(Sender: TObject; Shift: TShiftState; X,
      Y: Integer);
    procedure Image3MouseMove(Sender: TObject; Shift: TShiftState; X,
      Y: Integer);
    procedure Image4Click(Sender: TObject);
    procedure Image4MouseMove(Sender: TObject; Shift: TShiftState; X,
      Y: Integer);
    procedure Image2Click(Sender: TObject);
    procedure Image3Click(Sender: TObject);
    procedure Edit1Change(Sender: TObject);
    procedure Timer1Timer(Sender: TObject);
  private
    { Private declarations }
  public
     procedure aktif;
     procedure nonaktif;
    { Public declarations }
  end;

var
  Form1: TForm1;

implementation

{$R *.dfm}
procedure tform1.aktif;
begin
Edit1.Text:='0' ;
lbl60.Tag:=60;
Image1.Enabled:=True;
Image2.Enabled:=True;
Image3.Enabled:=True;
Image4.Enabled:=True;
Edit1.Enabled:=True;
Button2.Enabled:=True;
Image4.Visible:=True;
Timer1.Enabled:=True;
end;

procedure tform1.nonaktif;
begin
Image1.Enabled:=false;
Image2.Enabled:=false;
Image3.Enabled:=false;
Image4.Enabled:=false;
Edit1.Enabled:=false;
Button2.Enabled:=false;
Timer1.Enabled:=false;
end;


procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);
begin
nonaktif;
end;

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
begin
aktif;
end;

procedure TForm1.Image1Click(Sender: TObject);
begin
Image1.Visible:=True;
Edit1.text:=IntToStr(strtoint(Edit1.text)+20);
end;

procedure TForm1.Image1MouseMove(Sender: TObject; Shift: TShiftState; X,
  Y: Integer);
begin
Image1.Left:=Random(Left);
Image1.Top:=Random(Top);
end;

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);
begin
close;
end;

procedure TForm1.Image2MouseMove(Sender: TObject; Shift: TShiftState; X,
  Y: Integer);
begin
Image2.Left:=Random(Left);
Image2.Top:=Random(Top);
end;

procedure TForm1.Image3MouseMove(Sender: TObject; Shift: TShiftState; X,
  Y: Integer);
begin
Image3.Left:=Random(Left);
Image3.Top:=Random(Top);
end;

procedure TForm1.Image4Click(Sender: TObject);
begin
Image4.Visible:=True;
Edit1.text:=IntToStr(strtoint(Edit1.text)+20);
end;

procedure TForm1.Image4MouseMove(Sender: TObject; Shift: TShiftState; X,
  Y: Integer);
begin
Image4.Left:=Random(Left);
Image4.Top:=Random(Top);
end;

procedure TForm1.Image2Click(Sender: TObject);
begin
Image2.Visible:=True;
Edit1.text:=IntToStr(strtoint(Edit1.text)+20);
end;

procedure TForm1.Image3Click(Sender: TObject);
begin
Image3.Visible:=True;
Edit1.text:=IntToStr(strtoint(Edit1.text)+20);
end;

procedure TForm1.Edit1Change(Sender: TObject);
begin
if Edit1.Text='100'then
begin
  nonaktif;
  ShowMessage('anda menang');

end
end;

procedure TForm1.Timer1Timer(Sender: TObject);
begin
lbl60.Tag:=lbl60.Tag-1;
lbl60.Caption:=inttostr(lbl60.Tag);
if lbl60.Tag=0 then
begin
Image1.Enabled:=false;
Image2.Enabled:=false;
Image3.Enabled:=false;
Image4.Enabled:=false;
Edit1.Enabled:=false;
Button1.Enabled:=false;
Button2.Enabled:=false;
Timer1.Enabled:=false;
ShowMessage('Game Over');
Form1.close;
end;
end;

end.

MEMBUAT GAME TANGKAP JERUK DENGAN DELPHI





berikut ini adalah scriptnya...


unit Unit1;

interface

uses
  Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
  Dialogs, ExtCtrls, StdCtrls, jpeg;

type
  TForm1 = class(TForm)
    Panel1: TPanel;
    pohon: TImage;
    Jeruk: TImage;
    kotak: TImage;
    jerukTimer: TTimer;
    waktuTimer: TTimer;
    btnMain: TButton;
    Label1: TLabel;
    Label2: TLabel;
    lbl60: TLabel;
    lbl0: TLabel;
    Label5: TLabel;
    kucing: TImage;
    kucingTimer: TTimer;
    bintang: TImage;
    bintangTimer: TTimer;
    tengkorak: TImage;
    tengkorakTimer: TTimer;
    shutdown: TImage;
    shutdownTimer: TTimer;
    btnpetunjuk: TButton;
    btnkeluar: TButton;
    procedure Panel1MouseMove(Sender: TObject; Shift: TShiftState; X,
      Y: Integer);
    procedure jerukTimerTimer(Sender: TObject);
    procedure waktuTimerTimer(Sender: TObject);
    procedure btnMainClick(Sender: TObject);
    procedure FormCreate(Sender: TObject);
    procedure pohonMouseMove(Sender: TObject; Shift: TShiftState; X,
      Y: Integer);
    procedure kucingTimerTimer(Sender: TObject);
    procedure bintangTimerTimer(Sender: TObject);
    procedure tengkorakTimerTimer(Sender: TObject);
    procedure shutdownTimerTimer(Sender: TObject);
    procedure btnpetunjukClick(Sender: TObject);
    procedure btnkeluarClick(Sender: TObject);
  private
    { Private declarations }
  public
    { Public declarations }
  end;

var
  Form1: TForm1;
  Overlay: TRect;

implementation

uses Unit2;

{$R *.dfm}

procedure TForm1.Panel1MouseMove(Sender: TObject; Shift: TShiftState; X,
  Y: Integer);
begin
kotak.left:=x-kotak.width div 2;
panel1.Cursor:=crNone;
end;

procedure TForm1.jerukTimerTimer(Sender: TObject);
begin
Jeruk.Top:=Jeruk.Top+10;
if Jeruk.Top>panel1.Height then
begin
Jeruk.Top:=0;
Jeruk.Left:=random(panel1.Width);
end;
if intersectRect(overlay,Jeruk.BoundsRect,kotak.BoundsRect) then
begin
Jeruk.Visible:=True;
Jeruk.Top:=0;
Jeruk.Left:=random(panel1.Width);
lbl0.Tag:=lbl0.Tag+1;
lbl0.caption:=inttostr(lbl0.Tag);
end;
end;

procedure TForm1.waktuTimerTimer(Sender: TObject);
begin
lbl60.Tag:=lbl60.Tag-1;
lbl60.Caption:=inttostr(lbl60.tag);
if lbl60.Tag =0 then
begin
btnMain.Enabled:=true;
waktuTimer.Enabled:=false;
panel1.Enabled:=false;
jerukTimer.Enabled:=false;
kucingTimer.Enabled:=false;
bintangTimer.Enabled:=false;
tengkorakTimer.Enabled:=false;
kotak.Enabled:=false;
Jeruk.Enabled:=false;
Kucing.Enabled:=false;
Bintang.Enabled:=false;
tengkorak.Enabled:=false;
panel1.Caption:='Klik Main lagi jika ingin main lagi';
end;
end;

procedure TForm1.btnMainClick(Sender: TObject);
begin
btnMain.Caption:='MAIN LAGI';
btnMain.Enabled:=false;
panel1.Enabled:=true;
jerukTimer.Enabled:=true;
waktuTimer.Enabled:=true;
kucingTimer.Enabled:=true;
BintangTimer.Enabled:=true;
tengkorakTimer.Enabled:=true;
shutdownTimer.Enabled:=true;
kotak.Visible:=true;
Jeruk.Visible:=true;
kucing.Visible:=true;
Bintang.Visible:=true;
tengkorak.Visible:=true;
shutdown.Visible:=true;
panel1.Caption:='';
Jeruk.Top:=0;
kucing.Top:=0;
Bintang.Top:=0;
tengkorak.Top:=0;
shutdown.Top:=0;
lbl60.Caption:='60';
lbl60.Tag:=60;
lbl0.Caption:='0';
lbl0.Tag:=0;
end;

procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);
begin
kotak.Top:=392;
Jeruk.Top:=0;
kucing.Top:=0;
Bintang.Top:=0;
tengkorak.Top:=0;
shutdown.Top:=0
end;

procedure TForm1.pohonMouseMove(Sender: TObject; Shift: TShiftState; X,
  Y: Integer);
begin
kotak.Left:=X-kotak.Width div 2;
panel1.Cursor:=crNone;
end;

procedure TForm1.kucingTimerTimer(Sender: TObject);
begin
Kucing.Top:=Kucing.Top+10;
if Kucing.Top>panel1.Height then
begin
Kucing.Top:=0;
Kucing.Left:=random(panel1.Width);
end;
if intersectRect(overlay,Kucing.BoundsRect,kotak.BoundsRect) then
begin
Kucing.Visible:=True;
Kucing.Top:=0;
Kucing.Left:=random(panel1.Width);
lbl0.Tag:=lbl0.Tag-1;
lbl0.caption:=inttostr(lbl0.Tag);
end;
end;

procedure TForm1.bintangTimerTimer(Sender: TObject);
begin
Bintang.Top:=Bintang.Top+10;
if Bintang.Top>panel1.Height then
begin
Bintang.Top:=0;
Bintang.Left:=random(panel1.Width);
end;
if intersectRect(overlay,Bintang.BoundsRect,kotak.BoundsRect) then
begin
Bintang.Visible:=True;
Bintang.Top:=0;
Bintang.Left:=random(panel1.Width);
lbl60.Tag:=lbl60.Tag+1;
lbl60.caption:=inttostr(lbl60.Tag);
end;
end;

procedure TForm1.tengkorakTimerTimer(Sender: TObject);
begin
tengkorak.Top:=tengkorak.Top+10;
if tengkorak.Top>panel1.Height then
begin
tengkorak.Top:=0;
tengkorak.Left:=random(panel1.Width);
end;
if intersectRect(overlay,tengkorak.BoundsRect,kotak.BoundsRect) then
begin
tengkorak.Visible:=True;
tengkorak.Top:=0;
tengkorak.Left:=random(panel1.Width);
lbl60.Tag:=lbl60.Tag-1;
lbl60.caption:=inttostr(lbl60.Tag);
end;
end;

procedure TForm1.shutdownTimerTimer(Sender: TObject);
begin
shutdown.Top:=tengkorak.Top+10;
if shutdown.Top>panel1.Height then
begin
shutdown.Top:=0;
shutdown.Left:=random(panel1.Width);
end;
if intersectRect(overlay,shutdown.BoundsRect,kotak.BoundsRect) then
begin
shutdown.Visible:=True;
shutdown.Top:=0;
shutdown.Left:=random(panel1.Width);
showmessage('Maaf permainan anda berakhir');
close;
end;
end;

procedure TForm1.btnpetunjukClick(Sender: TObject);
begin
form2.show;
form1.Hide;
end;

procedure TForm1.btnkeluarClick(Sender: TObject);
begin
close;
end;

end.