Labels

Belajar, Berbagi, Bermanfaat

Senin, 07 Maret 2016

Cita-cita

Cita-cita adalah hal yang penting dalam hidup seorang manusia.

Cita-cita menentukan bagaimana seorang manusia bergerak dan berusaha.

Seorang Muslim dianjurkan untuk memiliki cita-cita yang tertinggi dalam hal yang diridhoi oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

💎 Berkata Umar bin Khattab radhiyallāhu 'anhu:
"Janganlah kalian bercita-cita rendah, karena aku tidak melihat sesuatu yang membuat seseorang menjadi hina selain cita-cita yang rendah."

Semua cita-cita di dunia ini mungkin tercapai, setinggi atau seremeh apapun, baik atau pun buruk, benar ataupun salah, karena di dunia ini Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberi kemampuan pada manusia untuk beramal dan berkehendak, sekaligus menguji mereka siapakah yang kehendak dan amalnya sesuai dengan kehendakNya.

Akan tetapi, terdapat masa dimana cita-cita mustahil dicapai.

Kapankah itu?

Ketika hari kiamat nanti.

Mengapa?

Karena saat itu tidak ada lagi amalan, yang ada hanyalah balasan.

Jadi, terlambatlah orang-orang yang baru memiliki cita-cita ketika itu...

Namun ternyata, banyak orang terlambat bercita-cita itu, dan cita-cita mereka telah dikabarkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla dalam Al Qur'an.

Cita-cita yang mustahil untuk dicapai...

۞ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا ۞

🔵 Adalah cita-cita orang-orang yang kafir dan mendustakan Allāh dan RasulNya, maka nanti ia akan berkata:

"Seandainya aku dahulu adalah tanah."

(QS An Nabā: 40)

۞ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي ۞

🔴 Adalah cita-cita orang-orang yang menjadikan dunia ini sekedar senda gurau, permainan, bersenang-senang tanpa pernah menyadari bahwa ia diciptakan untuk beribadah kepada Penciptanya, sehingga ia bercita-cita:

"Seandainya aku beramal shalih untuk (mempersiapkan) hidupku ini."

(QS Al Fajr: 24)

۞ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيهْ ۞

🔵 Adalah cita-cita orang-orang kafir, orang-orang munafik, dan orang-orang yang memenuhi lembaran-lembaran catatan amal mereka dengan dosa, sehingga mereka sendiri tidak sanggup melihat apa yang tertulis dalam kitabnya dengan mengatakan:

"Sandainya aku tidak diberi kitabku ini (catatan amalnya)."

(QS Al Hāqqah: 25)

۞ ياويلتى لَيْتَنِي - لَمْ أَتَّخِذْ فُلانًا خَلِيلاً ۞

🔴 Adalah cita-cita orang-orang yang mengambil orang-orang kafir, musyrik dan orang-orang yang senang bergelimang dosa sebagai teman akrab, berkasih sayang dengan mereka, tidak mau mengingatkan kesalahan mereka, sehingga justru mereka mengikuti para ahli maksiat tersebut, sampai ketika mereka terlambat menyadarinya barulah mereka bercita-cita:

"Seandainya aku dulu tidak menjadikan fulan sebagai kekasih (teman akrab)."

(QS Al Furqān: 28)

۞ يَا لَيْتَنَا - أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا ۞

🔵 Adalah cita-cita orang-orang yang selalu mendustakan, merendahkan, bahkan membangkang terhadap apa-apa yang diperintahkan dan dilarang Allāh dan RasulNya, sehingga ketika telah tertutup pintu taubat barulah mereka berkata:

"Seandainya aku dulu menaati Allāh dan RasulNya."

(QS Al Ahzāb: 66)

۞ يَا لَيْتَنِي - اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً ۞

🔴 Adalah cita-cita orang-orang yang merendahkan Rasul, menghina sunnah-sunnah Rasul, dan memilih jalan selain jalan yang ditunjukkan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, maka ketika hari kiamat mereka menggigit kedua tangan mereka dengan penuh penyesalan sambil berangan:

"Seandainya aku dulu mengambil  jalan bersama-sama Rasul."

(QS Al Furqān: 27)

Maka, cita-citakan hal tersebut selagi masih di dunia, selagi kita masih mungkin menggapainya, jangan sampai kita menjadi salah satu pemilik cita-cita yang mustahil!

✒Ummu Sholih,
Di Pondok Madinatul Quran, Jonggol

0 komentar:

Posting Komentar