Labels

Belajar, Berbagi, Bermanfaat

Kamis, 16 Januari 2014

MAKALAH ETIKA MAKAN DAN MINUM MENURUT ISLAM



MAKALAH
ETIKA MAKAN DAN MINUM
MENURUT ISLAM


DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS AGAMA YANG DI AMPU OLEH:

Bpk.Drs.H.Abd,Suwanto,MM







 


















Disusun oleh:
1.     Bidari Ayu Lestari                           (210007)
2.     Chikita Ari Dewanti Giat Saputri   (210008)
3.     Meisha Susilowati                            (210019)








KATA PENGANTAR




Puji syukur kami panjatkan kehaditat ALLAH SWT yang mana atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ETIKA MAKAN DAN MINUM MENURUT ISLAM”.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bp. Drs. H. Abd Suwanto, MM sebagai Dosen pembimbing, serta teman-teman dan semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah “ETIKA MAKAN DAN MINUM MENURUT ISLAM”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh sebab itu kritik dan saran sangat kami harapkan. Atas kritik dan saran yang diberikan kami ucapkan terimakasih.

Berikut yang dapat kami tuliskan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.















Sragen,         Oktober 2010.



PENULIS



PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG
Artinya: Sungguh Kami telah menciptakan Manusia dalam bentuk yang sebaiknya. (QS.At-Tiin:4)

Dalam ayat diatas disebutkan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH yang sempurna baik dari segi akal maupun fisik. Karena itu ALLAH juga mengatur kita dengan sempurna pula sesuai dengan Al-qur’an dan Al-Hadis.

Begitu juga dengan tata cara makan dan minum, semuanya sudah di contohkan oleh Rosulullah SAW dalam Al-Hadis. Makan adalah kebutuhan pokok manusia dan setiap hari kita lakukan tapi apakah selama ini kita sudah melakukan etika makan sesuai dengan sunah Rosulullah SAW?
Jawabannya: Ternyata banyak dari kita belum melakukanya sesuai dengan sunah Rosul.

Untuk itulah kami menulis makalah ini agar kita tahu apa yang boleh dilakukan saat kita makan dan apa yang tidak boleh/dilarang dilakukan.



  1. TUJUAN

  1. Untuk melengkapi tugas agama.
  2. Untuk  memberi tahukan kepada pembaca apa saja yang harus dilakukan saat makan dan minum.
  3. Untuk member tahukan kepada para pembaca hal-hal apa saja yang dilarang saat makan dan minum.













A.                     ETIKA MAKAN


1.     Memulai makan dengan BASMALLAH dan mengakhiri dengan HAMDALLAH.

Dari Umar bin Abi Salamah ra. Ia berkata: “Rosulullah SAW bersabda: “Bacalah Basmalah dan makan dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang dekat dengan mu’’ (HR. Bukhori dan Muslim).

Tetapi bagaimana jika awalnya kita lupa membaca Basmalah maka bacalah
BISMILLAHI AWWALU WA AKHIRUHU

Dalam hadis disebutkan bahwa jika seseorang lupa baca Basmalah maka setan makan bersamanya tapi setelah membaca doa diatas maka setan menuntahkannya.


2.     Makan dengan Tangan Kanan.

Riwayat dari Salamah bin Al-Akwa ra. Bahwa ada seorang lelaki makan dirumah Rosulullah SAW dengan menggunakan tangan kirinya, maka beliau SAW bersabda: “Makanlah dengan tamgan kananmu”
Lelaki itu menjawab: “Aku tidak Bisa”
Beliau SAW bersabda: Engkau tidak bisa, tidak ada yang menghalangimu untuk melakukannya selain sifat sombong”
Kemudian Lelaki itu tidak bias mengangkat tangannya ke mulutnya.

Dalam hadis di atas dengan sangat jelas kita diperintahkan dengan tangan kanan.

Dalam hadis lain Nabi bersabda jika makan dengan tangan kiri adalah suatu kesombongan padahal kesombongan itu adalah selendang ALLAH, kalau kita sombong sama saja kita menarik selendang ALLAH tentu saja ALLAH akan marah dengan kita.

Makan dengan tangan kanan adalah sunah Rosulullah SAW, selain itu makan dengan tangan kanan juga lebih sopan daripada makn dengan tangan kiri.


3.     Memulai Makan Dari Pinggir Piring bukan yang berada di tengahnya.

Riwayat dari Ibnu Abbas  ra. Bahwa Nabi SAW bersabda Berkah itu turun di tengah-tengah makanan, oleh karena itu makanlah dari pinggir jangan memulai makan dari tengahnya (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Selain itu makan dari pinggir juga memudahkan kita, karena makanan yang berada di pinggir lebih cepat dingin dari pada makanan yang berada ditengah, jadi kita tidak perlu meniupnya.
Dalam ilmu kesehatan kita tidak boleh meniup makanan, karena udara yang keluar dari mulut kita banyak mengandung kuman.


4.     Makan Dengan 3 Jari.

Riwayat dari Ka’ab Bin Malik Ra. Ia berkata: “Aku menyaksikan Rosulullah SAW makan dengan 3 jari. Jika telah selesai , beliau membersihkan sisa-sisa makanan dengan mulut beliau”. (HR. Muslim).

Kalau kita makan dengan 3 jari, makanan yang kita ambil itu kan sedikit hal itu memudahkan kita untuk mengunyah makanan tersebut.
Kalau resep dokter harus mengunyah 23 kali tapi kalau kita biasanya cuma mengunyah 2/3 kali langsung telan.

Dan tahu tidak, makanan yang langsung bersentuhan dengan tangan itu lebih mudah terserap oleh lambung dari pada makanan yang diambil dengan sendok.

Setelah selesai makan beliau membersihkan tangannya dengan mulut karena kita manusia tidak tau di mana letak keberkahan makanan itu.

5.     Makan bersama-sama /Berjama’ah.

Riwayat dari Wahsyi bin Harb ra. Bahwa para sahabat berkata: Wahai Rosulullah kami sudah makan tapi tidak merasa kenyang?
Beliau menjawab: Boleh jadi kalian makan dengan sendiri-sendiri ?.
Mereka berkata: Benar.
Beliau bersabda: makanlah bersama-sama dan sebutlah nama ALLAH, niscaya akan di berkahi kalian. (HR. Abu Dawud).

Riwayat dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Makanan dua orang bisa mencukupi tiga orang, dan makanan untuk tiga orang bisa mencukupi tiga orang. (HR. Bukhori dan Muslim).

Dari dua hadis diatas menunjukan bahwa makan bersama-sama lebih bermanfaat dan lebih irit. Jadi kalau kita bisa, kita usahakan untuk makan secara berjama’ah/bersama-sama. Kalau orang jawa bilang “mangan bathu luwih seger”.


6.     Dilarang Mencela Makanan.

Riwayat dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: Sama sekali belum pernah Rosul SAW mencela suatu makanan. Jika beliau suka beliau makan, jika tidak suka beliau tinggalkan. (HR. Bukhori dan Muslim).

Jadi kalau kita tidak suka dengan makanan yang terhidang di meja makan kita, kita jangan mencelanya tinggalkan saja lalu kita masak atau membeli makanan yang kita sukai. Karena kalau kita mencela makanan boleh jadi kita tidak bersyukur atas nikmat yang ALLAH berikan pada kita.

Artinya: sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah(nikmat) kepadamu tetapi jika kamu mengingkari(nikmat-Ku) maka pasti azabku sangat berat. (QS. Ibrahim:7).

7.     Makhruh (boleh) makan dengan Bersandar.

Riwayat dari Abu Junaifah Wahab bin Abdullah ra. Ia berkata: “Rosulullah SAW bersabda: “Aku tidak pernah makan dengan bersandar! (HR. Bukhori).

Disini di sebutkan bahwa Rosul tidak pernah makan dengan bersandar tapi beliau juga tidak pernah melarang kita makan dengan bersandar, karena pada hadis lain disebutkan bahwa Rosul tidak mau memberatkan umatnya.

8.     Tidak Boleh Makan dengan Berdiri.

Dari Anas ra. Dari Nabi melarang seseorang minum dengan berdiri.
Qatadah berkata: ”Lalu kami bertanya kepada Anas: “Bagaimana sekiranya makan (dilakukan dengan berdiri)?
Ia(Anas) menjawab: ”Itu lebih jelek” (HR.Muslim).

Kesimpulannya kalau kita makan harus duduk.

9.     Dilarang makan dan Minum dengan bejana (wadah) dari emas dan Perak.

Dari Abu Hudzaifah ra. Ia berkata: Bersabda Nabi SAW: “Janganlah kalian minum dengan wadah-wadah dari emas dan perak dan janganlah kalian makan dengan ke dua wadah tersebut. Sesungguhnya wadah emas dan perak buat orang kafir di dunia dan untuk orang muslim di akhirat” (Muttafaqun ‘alaih)

Larangan ini di tunjukan baik untuk laki-laki maupun perempuan. Hadis ini juga menunjukan bahwa wadah-wadah perak itu haram bagi muslim maupun kafir tapi kenapa di tuliskan “buat mereka orang kafir didunia”  ini hanya menunjukan bahwa orang-orang kafir terdahulu makan dan minum menggunakan wadah emas dan perak.

Dalam hadis lain di sebutkan:

Dari Ummu Salamah ra. Bahwa Rosulullah SAW bersabda: “Orang yang makan dan minum dari wadah emas dan perak samalah halnya dengan mengucurkan ke dalam perutnya Api Neraka” (HR. Bukhori dan Muslim)

Na’uzubillah min syari dzalik……..semoga kita tidak ternasuk ke dalamnya.
Nabi melarang manusia makan dan minum dengan emas atau perak karena hal ini akan menimbulkan sifat sombong.

10.                        Larangan makan buah kurma atau buah yang sejenis dua butir sekali makan.

Riwayat dari Jabalah bin Suhaim ia berkata: “Kami bersama Ibnu Zubair mengalami susah pangan. Kemudian kami dikarunia rezeki sejumlah kurma. Tiba-tiba Abdullah bin Umar ra. lewat di hadapan kami yang mana kami sedang makan. Lalu ia berkata: “Janganlah kalian makan dua butir sekali makan”  Abdullah bin Umar ra. Melanjutkan: “kecuali orang itu telah meninta izin pada saudaranya”. (HR. Bukhori dan Muslim).




















B.                     TATA CARA (ETIKA) MINUM.


1.     Bernafas 3 kali.

Dari Anas ra. Ia berkata: “Apabila Rosulullah SAW minum beliau bernafas 3 kali”. Artinya:bernafas di luar bejana bukan didalam bejana.

Jadi kalau kita mau minum baik dari bejana maupun dari gelas usahakan untuk bernafas 3 kali dulu.

2.     Membaca BASMALLAH.

Seperti halnya dengan makan, saat mulai minumkita harus membaca basmalah.
Pada dasarnya semua yang akan kita lakukan dari bangun tidur hingga tidur lagi harus membaca doa jika tidak hafal maka cukup dengan membaca BASMALAH.

3.     Tidak boleh minum menyerupai Onta.

Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Rosululla SAW bersabda: “Janganlah kalian minum dengan sekaligus seperti cara minum onta, tetapi minumlah dua atau tiga kali. Bacalah basmalah saat kalian hendak minum, dan bacalah hamdallah saat kalian telah selesai”. (HR. Tirmidzi).

Maksudnya minum seperti onta disini adalah sekali minum langsung habis, dan hal ini tidak diperbolehkan. Apalagi kalau minumnya sampai mengeluarkan suara itu juga tidak boleh.

4.     Makhruh Minum melalui mulut Teko(kirbat).

Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: “Rosulullah SAW melarang seseorang minum dari mulut teko atau kirbat” (HR. Bukhori dan Muslim).

Dalam hadis di atas Rosul melarang kita minum dari mulut teko atau kirbat tapi dalam hadis lain Rosul pernah minum dari mulut teko. Ini menunjukan kalau minum dari mulut teko boleh tapi alangkah lebih baik kalau kita tidak minum dari mulut teko.

5.     Makhruh meniup Makanan.

Dari Ibnu Abbas ra. Bahwa nabi melarang seseorang bernafas ke dalam bejana atau meniup ke dalamnya”. (HR. Tirmidzi).

Seperti halnya dengan tatacara makan kita tidak boleh meniup minuman. Tapi jika minuman itu terkena kotoran di buang saja.
6.     Boleh Minum dengan Berdiri tapi lebih baik duduk.

Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: “Aku memberi minum Rosulullah SAW daei air zam-zam. Lalu beliau minum seraya berdiri”. (HR. Bukhori dan Muslim).

Tapi dalam hadis lain di sebutkan

Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: “Rosulullah SAW bersabda: “Janganlah seseorang dari kalian minum dengan berdiri. Barang siapa lupa hendaknya ia memuntahkannya”. (HR. Muslim).

Dari dua hadis di atas dapat di simpulkan bahwa jika kita minum boleh dengan berdiri, tapi jika kita bisa melakukannya dengan duduk maka hendaklah kita duduk.

7.     Tidak boleh minum memakai wadah emas dan perak.

Penjelasannya sudah ada di depan.





























PENUTUP


1.    KESIMPULAN

  • ETIKA MAKAN:
1)      Memulai dengan BASMALLAH dan mengakhiri dengan HAMDALLAH.
2)      Makan dengan tamgan kanan.
3)      Me,ulai makan dari pinggir piring.
4)      Makan dengan 3 jari.
5)      Makan berjama’ah.
6)      Dilarang mencela makanan.
7)      Boleh makan dengan bersandar.
8)      Dilarang makan dengan berdiri.
9)      Dilarang makan dengan bejana dari emas dan perak.
10)  Tidak boleh makan buah dua butir sekali makan.

  • ETIKA MINUM:
1)      Sebelum minum Bernafas 3 kali.
2)      Membaca BASMALLAH.
3)      Tidak boleh Minum sekali teguk.
4)      Boleh minum melalui mulut teko.
5)      Boleh meniup minuman.
6)      Boleh Minum dengan berdiri tapi lebih baik duduk.
7)      Tidak boleh minum dengan wadah yang terbuat dari emas dan perak.


2.    SARAN

Dengan di tulisnya makalah ini, kita menjadi tahu apa saja etika makan dan minum. Oleh sebab itu alangkah lebih baiknya kalau kita praktekkan ilmu kita dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak usah muluk-muluk kita mulai mempraktekannya dari yang kita anggap paling mudah dulu saja lalu berlanjut pengamalannya lalu kita akan mulai terbiasa dengan kebiasaan makan dan minum ala Rosulullah SAW.

1 komentar: