MAKALAH
ETIKA MAKAN DAN MINUM
MENURUT ISLAM
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS AGAMA YANG DI AMPU OLEH:
Bpk.Drs.H.Abd,Suwanto,MM
Disusun oleh:
1. Bidari Ayu Lestari (210007)
2. Chikita Ari Dewanti Giat Saputri (210008)
3. Meisha Susilowati (210019)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehaditat ALLAH SWT yang mana
atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ETIKA
MAKAN DAN MINUM MENURUT ISLAM”.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bp. Drs. H. Abd
Suwanto, MM sebagai Dosen pembimbing, serta teman-teman dan semua pihak yang
terlibat dalam pembuatan makalah “ETIKA MAKAN DAN MINUM MENURUT ISLAM”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna oleh sebab itu kritik dan saran sangat kami harapkan. Atas kritik dan
saran yang diberikan kami ucapkan terimakasih.
Berikut yang dapat kami tuliskan. Semoga bermanfaat bagi
kita semua. Amin.
Sragen, Oktober 2010.
PENULIS
|
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Artinya: Sungguh Kami telah menciptakan Manusia dalam bentuk
yang sebaiknya. (QS.At-Tiin:4)
Dalam ayat diatas disebutkan bahwa manusia adalah makhluk
ciptaan ALLAH yang sempurna baik dari segi akal maupun fisik. Karena itu ALLAH juga
mengatur kita dengan sempurna pula sesuai dengan Al-qur’an dan Al-Hadis.
Begitu juga dengan tata cara makan dan minum, semuanya sudah
di contohkan oleh Rosulullah SAW dalam Al-Hadis. Makan adalah kebutuhan pokok
manusia dan setiap hari kita lakukan tapi apakah selama ini kita sudah
melakukan etika makan sesuai dengan sunah Rosulullah SAW?
Jawabannya: Ternyata banyak dari kita belum melakukanya
sesuai dengan sunah Rosul.
Untuk itulah kami menulis makalah ini agar kita tahu apa
yang boleh dilakukan saat kita makan dan apa yang tidak boleh/dilarang
dilakukan.
- TUJUAN
- Untuk melengkapi tugas agama.
- Untuk memberi tahukan kepada pembaca apa saja yang harus dilakukan saat makan dan minum.
- Untuk member tahukan kepada para pembaca hal-hal apa saja yang dilarang saat makan dan minum.
A.
ETIKA
MAKAN
1.
Memulai makan
dengan BASMALLAH dan mengakhiri dengan HAMDALLAH.
Dari Umar bin Abi Salamah ra. Ia
berkata: “Rosulullah SAW bersabda: “Bacalah Basmalah dan makan dengan
tangan kananmu dan makanlah makanan yang dekat dengan mu’’ (HR. Bukhori dan
Muslim).
Tetapi bagaimana jika awalnya
kita lupa membaca Basmalah maka bacalah
BISMILLAHI AWWALU WA AKHIRUHU
Dalam hadis disebutkan bahwa jika
seseorang lupa baca Basmalah maka setan makan bersamanya tapi setelah membaca
doa diatas maka setan menuntahkannya.
2.
Makan
dengan Tangan Kanan.
Riwayat dari Salamah bin Al-Akwa
ra. Bahwa ada seorang lelaki makan dirumah Rosulullah SAW dengan menggunakan
tangan kirinya, maka beliau SAW bersabda: “Makanlah dengan tamgan kananmu”
Lelaki itu menjawab: “Aku tidak
Bisa”
Beliau SAW bersabda: Engkau tidak
bisa, tidak ada yang menghalangimu untuk melakukannya selain sifat sombong”
Kemudian Lelaki itu tidak bias
mengangkat tangannya ke mulutnya.
Dalam hadis di atas dengan sangat
jelas kita diperintahkan dengan tangan kanan.
Dalam hadis lain Nabi bersabda
jika makan dengan tangan kiri adalah suatu kesombongan padahal kesombongan itu
adalah selendang ALLAH, kalau kita sombong sama saja kita menarik selendang
ALLAH tentu saja ALLAH akan marah dengan kita.
Makan dengan tangan kanan adalah
sunah Rosulullah SAW, selain itu makan dengan tangan kanan juga lebih sopan
daripada makn dengan tangan kiri.
3.
Memulai
Makan Dari Pinggir Piring bukan yang berada di tengahnya.
Riwayat dari Ibnu Abbas
ra. Bahwa Nabi SAW bersabda Berkah itu turun di tengah-tengah makanan, oleh
karena itu makanlah dari pinggir jangan memulai makan dari tengahnya
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Selain itu makan dari pinggir juga memudahkan kita, karena
makanan yang berada di pinggir lebih cepat dingin dari pada makanan yang berada
ditengah, jadi kita tidak perlu meniupnya.
Dalam ilmu kesehatan kita tidak boleh meniup makanan,
karena udara yang keluar dari mulut kita banyak mengandung kuman.
4.
Makan
Dengan 3 Jari.
Riwayat dari Ka’ab Bin Malik Ra. Ia berkata: “Aku
menyaksikan Rosulullah SAW makan dengan 3 jari. Jika telah selesai ,
beliau membersihkan sisa-sisa makanan dengan mulut beliau”. (HR. Muslim).
Kalau kita makan dengan 3 jari, makanan yang kita
ambil itu kan
sedikit hal itu memudahkan kita untuk mengunyah makanan tersebut.
Kalau resep dokter harus mengunyah 23 kali tapi kalau kita
biasanya cuma mengunyah 2/3 kali langsung telan.
Dan tahu tidak, makanan yang langsung bersentuhan dengan
tangan itu lebih mudah terserap oleh lambung dari pada makanan yang diambil
dengan sendok.
Setelah selesai makan beliau membersihkan tangannya dengan
mulut karena kita manusia tidak tau di mana letak keberkahan makanan itu.
5.
Makan
bersama-sama /Berjama’ah.
Riwayat dari Wahsyi bin Harb ra. Bahwa para sahabat berkata:
Wahai Rosulullah kami sudah makan tapi tidak merasa kenyang?
Beliau menjawab: Boleh jadi kalian makan dengan
sendiri-sendiri ?.
Mereka berkata: Benar.
Beliau bersabda: makanlah bersama-sama dan sebutlah
nama ALLAH, niscaya akan di berkahi kalian. (HR. Abu Dawud).
Riwayat dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: Rasulullah SAW
bersabda: Makanan dua orang bisa mencukupi tiga orang, dan makanan untuk tiga
orang bisa mencukupi tiga orang. (HR. Bukhori dan Muslim).
Dari dua hadis diatas menunjukan bahwa makan bersama-sama lebih
bermanfaat dan lebih irit. Jadi kalau kita bisa, kita usahakan untuk makan
secara berjama’ah/bersama-sama. Kalau orang jawa bilang “mangan bathu luwih
seger”.
6.
Dilarang
Mencela Makanan.
Riwayat dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: Sama sekali
belum pernah Rosul SAW mencela suatu makanan. Jika beliau suka beliau
makan, jika tidak suka beliau tinggalkan. (HR. Bukhori dan Muslim).
Jadi kalau kita tidak suka dengan makanan yang terhidang di meja
makan kita, kita jangan mencelanya tinggalkan saja lalu kita masak atau membeli
makanan yang kita sukai. Karena kalau kita mencela makanan boleh jadi kita
tidak bersyukur atas nikmat yang ALLAH berikan pada kita.
Artinya: sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan
menambah(nikmat) kepadamu tetapi jika kamu mengingkari(nikmat-Ku) maka pasti
azabku sangat berat. (QS. Ibrahim:7).
7.
Makhruh
(boleh) makan dengan Bersandar.
Riwayat dari Abu Junaifah Wahab bin Abdullah ra. Ia berkata:
“Rosulullah SAW bersabda: “Aku tidak pernah makan dengan bersandar! (HR.
Bukhori).
Disini di sebutkan bahwa Rosul tidak pernah makan dengan
bersandar tapi beliau juga tidak pernah melarang kita makan dengan bersandar,
karena pada hadis lain disebutkan bahwa Rosul tidak mau memberatkan umatnya.
8.
Tidak
Boleh Makan dengan Berdiri.
Dari Anas ra. Dari Nabi melarang seseorang minum dengan
berdiri.
Qatadah berkata: ”Lalu kami bertanya kepada Anas: “Bagaimana
sekiranya makan (dilakukan dengan berdiri)?
Ia(Anas) menjawab: ”Itu lebih jelek” (HR.Muslim).
Kesimpulannya kalau kita makan harus duduk.
9.
Dilarang
makan dan Minum dengan bejana (wadah) dari emas dan Perak.
Dari Abu Hudzaifah ra. Ia berkata: Bersabda Nabi SAW: “Janganlah
kalian minum dengan wadah-wadah dari emas dan perak dan janganlah kalian
makan dengan ke dua wadah tersebut. Sesungguhnya wadah emas dan perak buat
orang kafir di dunia dan untuk orang muslim di akhirat” (Muttafaqun ‘alaih)
Larangan ini di tunjukan baik untuk laki-laki maupun
perempuan. Hadis ini juga menunjukan bahwa wadah-wadah perak itu haram bagi
muslim maupun kafir tapi kenapa di tuliskan “buat mereka orang kafir didunia” ini hanya menunjukan bahwa orang-orang kafir
terdahulu makan dan minum menggunakan wadah emas dan perak.
Dalam hadis lain di sebutkan:
Dari Ummu Salamah ra. Bahwa Rosulullah SAW bersabda: “Orang
yang makan dan minum dari wadah emas dan perak samalah halnya dengan
mengucurkan ke dalam perutnya Api Neraka” (HR. Bukhori dan Muslim)
Na’uzubillah min syari dzalik……..semoga kita tidak ternasuk
ke dalamnya.
Nabi melarang manusia makan dan minum dengan emas atau perak
karena hal ini akan menimbulkan sifat sombong.
10.
Larangan
makan buah kurma atau buah yang sejenis dua butir sekali makan.
Riwayat dari Jabalah bin Suhaim ia berkata: “Kami bersama
Ibnu Zubair mengalami susah pangan. Kemudian kami dikarunia rezeki sejumlah
kurma. Tiba-tiba Abdullah bin Umar ra. lewat di hadapan kami yang mana kami
sedang makan. Lalu ia berkata: “Janganlah kalian makan dua butir sekali
makan” Abdullah bin Umar ra.
Melanjutkan: “kecuali orang itu telah meninta izin pada saudaranya”. (HR.
Bukhori dan Muslim).
B.
TATA CARA
(ETIKA) MINUM.
1.
Bernafas 3
kali.
Dari Anas ra. Ia berkata: “Apabila Rosulullah SAW minum
beliau bernafas 3 kali”. Artinya:bernafas di luar bejana bukan didalam
bejana.
Jadi kalau kita mau minum baik dari bejana maupun dari gelas
usahakan untuk bernafas 3 kali dulu.
2.
Membaca
BASMALLAH.
Seperti halnya dengan makan, saat mulai minumkita harus membaca
basmalah.
Pada dasarnya semua yang akan kita lakukan dari bangun tidur
hingga tidur lagi harus membaca doa jika tidak hafal maka cukup dengan membaca
BASMALAH.
3.
Tidak boleh
minum menyerupai Onta.
Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Rosululla SAW bersabda: “Janganlah
kalian minum dengan sekaligus seperti cara minum onta, tetapi minumlah dua
atau tiga kali. Bacalah basmalah saat kalian hendak minum, dan bacalah
hamdallah saat kalian telah selesai”. (HR. Tirmidzi).
Maksudnya minum seperti onta disini adalah sekali minum
langsung habis, dan hal ini tidak diperbolehkan. Apalagi kalau minumnya sampai
mengeluarkan suara itu juga tidak boleh.
4.
Makhruh
Minum melalui mulut Teko(kirbat).
Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: “Rosulullah SAW melarang
seseorang minum dari mulut teko atau kirbat” (HR. Bukhori dan Muslim).
Dalam hadis di atas Rosul melarang kita minum dari mulut
teko atau kirbat tapi dalam hadis lain Rosul pernah minum dari mulut teko.
Ini menunjukan kalau minum dari mulut teko boleh tapi alangkah lebih
baik kalau kita tidak minum dari mulut teko.
5.
Makhruh
meniup Makanan.
Dari Ibnu Abbas ra. Bahwa nabi melarang seseorang bernafas
ke dalam bejana atau meniup ke dalamnya”. (HR. Tirmidzi).
Seperti halnya dengan tatacara makan kita tidak boleh meniup
minuman. Tapi jika minuman itu terkena kotoran di buang saja.
6.
Boleh
Minum dengan Berdiri tapi lebih baik duduk.
Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: “Aku memberi minum
Rosulullah SAW daei air zam-zam. Lalu beliau minum seraya berdiri”. (HR.
Bukhori dan Muslim).
Tapi dalam hadis lain di sebutkan
Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: “Rosulullah SAW bersabda:
“Janganlah seseorang dari kalian minum dengan berdiri. Barang siapa lupa
hendaknya ia memuntahkannya”. (HR. Muslim).
Dari dua hadis di atas dapat di simpulkan bahwa jika kita
minum boleh dengan berdiri, tapi jika kita bisa melakukannya dengan
duduk maka hendaklah kita duduk.
7.
Tidak
boleh minum memakai wadah emas dan perak.
Penjelasannya sudah ada di depan.
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
- ETIKA MAKAN:
1) Memulai
dengan BASMALLAH dan mengakhiri dengan HAMDALLAH.
2) Makan
dengan tamgan kanan.
3) Me,ulai
makan dari pinggir piring.
4) Makan
dengan 3 jari.
5) Makan
berjama’ah.
6) Dilarang
mencela makanan.
7) Boleh
makan dengan bersandar.
8) Dilarang
makan dengan berdiri.
9) Dilarang
makan dengan bejana dari emas dan perak.
10) Tidak boleh
makan buah dua butir sekali makan.
- ETIKA MINUM:
1) Sebelum
minum Bernafas 3 kali.
2) Membaca
BASMALLAH.
3) Tidak
boleh Minum sekali teguk.
4) Boleh
minum melalui mulut teko.
5) Boleh
meniup minuman.
6) Boleh
Minum dengan berdiri tapi lebih baik duduk.
7) Tidak
boleh minum dengan wadah yang terbuat dari emas dan perak.
2.
SARAN
Dengan di tulisnya makalah ini, kita menjadi tahu apa saja
etika makan dan minum. Oleh sebab itu alangkah lebih baiknya kalau kita
praktekkan ilmu kita dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak usah muluk-muluk kita mulai mempraktekannya dari yang
kita anggap paling mudah dulu saja lalu berlanjut pengamalannya lalu kita akan
mulai terbiasa dengan kebiasaan makan dan minum ala Rosulullah SAW.
Minta referensinya dong ukhty...
BalasHapus