MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Disusun guna
memenuhi tugas akhir semester 3
DISUSUN OLEH:
Bidari Ayu
Lestari (210007 / MI-A)
2011
A.
Definisi Sistem Informasi Manajemen
Informasi
dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang
mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping
itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan
langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan
dalam mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi
yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari.
Daftar gaji
harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan:
semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus
dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar
tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini,
tetapi sebuah sistem informasi menajemen melaksanakan pula tugas-tugas lain dan
lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi
yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen
dan bagi pengambilan keputusan. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai
sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi,
penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
Lapisan
berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi
manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Definisi sebuah
sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah
sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan
sebuah “data base”.
1.
Konsep Dasar Informasi
Terdapat
beberapa definisi, antara lain :
a. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
b. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata
yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau
kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan
naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi
akan dilakukan.
c.
Data organized to help choose some current or future
action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business
decision making).
Nilai Informasi Suatu informasi dikatakan bernilai
bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat
ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya
2. Sistem Manusia/Mesin Berdasarkan Komputer
Pada dasarnya orang dapat membahas sistem informasi
manajemen tanpa komputer, tetapi adalah kemampuan komputer yang membuat SIM
terwujud. Persoalannya bukan dipakai
atau tidaknya komputer dalam sebuah sistem informasi manajemen, tetapi adalah
sejauh mana berbagai proses akan dikomputerkan. Gagasan suatu sistem
informasi/keputusan berdasarkan komputer berarti automatisasi total. Konsep
sistem manusia/mesin menyiratkan bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan
oleh manusia, dan lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin. Dalam sebagian
terbesar persoalan, manusia dan mesin membentuk sebuah sistem gabungan dengan
hasil yang diperoleh melalui serangkaian dialog dan interaksi antara komputer
dan seorang manusia pengolah.
Kenyataan
bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan komputer berarti bahwa para perancang harus
memilih pengetahuan cukup mengenai komputer dan penggunaannya dalam pengolahan
informasi. Konsep manusia/mesin bahwa perancang sebuah sistem informasi
manajemen harus memahami kemampuan manusia sebagai pengolah informasi dan
perilaku manusia dalam mengambil keputusan.
3.
Sistem Terpadu dengan “Data Base”
Sebuah
sistem terpadu berdasarkan pada anggapan bahwa harus ada integrasi antara data
dan pengolahan. Integrasi data dicapai melalui “data base”. Pada sebuah sistem
pengolahan informasi, “data base” terdiri dari semua data yang dapat dijangkau
oleh sistem. Pada SIM berdasarkan komputer, istilah “data base” biasanya
dipakai khusus untuk data yang dapat dijangkau secara langsung oelh komputer.
Manajemen sebuah “data base” adalah sebuah sistem perangkat lunak komputer yang
disebut sebagai sebuah sistem manajemen “data base”. Sesuatu penerapan yang
mamakai sebuah item (butir) data akan mengambil item data yang sama, yang hanya
sekali disimpan dan disediakan untuk semua penerapan. Suatu peremajaan dari
sebuah item data membuatnya sesuai untuk semua pemakaian.
Pengolahan
terpadu dicapai melalui sebuah perencanaan sistem secara menyeluruh. Biasanya sistem dirancang sebagai suatu
gabungan beberapa subsistem dan bukan sebagai sebuah sistem tunggal.
Perancangan sistem ini dapat berupa sebuah komputer pusat besar, atau dapat
pula merupakan sebuah jaringan kerja beberapa komputer kecil. Gagasan pokoknya
adalah paduan terencana dari berbagai penerapan yang layak dan efektif.
4.
Dukungan Operasi
Kecenderungan
dalam pengolahan transaksi pada sistem-sistem mutakhir adalah menuju
pengumpulan data secara “online” dan permintaan informasi (inquiry) secara
online pula. Kemampuan memperoleh informasi secara online sangat besar
peranannya dalam mendukung informasi. Ini berarti bahwa setiap petugas yang
berwenang dapat memperoleh jawaban langsung atas sesuatu permintaan informasi
seperti posisi terakhir perkiraan seorang pelanggan atau sediaan yang ada untuk
jenis barang tertentu.
5.
Pemanfaatan Manajemen dan Model Keputusan
Model-model
pembantu keputusan ynag dipakai dalam sistem dapat berupa model cerdas
(intelligence model) untuk menemukan persoalan, model keputusan (decision
model) utnuk mengenali dan menganalisis penyelesaian yang mungkin, dan berbagai
model pilihan seperti model optimisasi (optimization model) yang memberikan
suatu penyelesaian optimal atau metode pemuas untuk memutuskan atas sebuah
penyelesaian yang memuaskan. Dengankata lain, diperlukan berbagai ancanagan
anlitis dan permodelan untuk memenuhi berbagai situsi yang memerlukan
keputusan.
B.
Kegunaan
/ Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Supaya
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka
analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang
dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing
tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada
pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem
Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut
keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga
SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data
maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang
tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya
prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan
keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang
efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan
keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan
pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami
konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi
pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi
untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk
mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan
transaksi yang terjadi.
10. Perusahaan menggunakan sistem informasi
untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan
jenis barang yang tersedia.
11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil,
dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa
keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam
sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan
semua akibat atau hasilnya masing-masing
b. Memiliki metode (aturan, hubungan, dan
sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c. Memilih alternatif yang memaksimalkan
sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.
Konsep
sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara
logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya,
dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model
kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan
tertutup. Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada
dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan
dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian
mempengaruhi lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan
sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya
dalam batas yang dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif,
kemampuan menangani suatu model keputusan, dan sebagainya.
12. SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan
Manajemen
Kegiatan dan
proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan. Contohnya
pengendalian inventaris pada tingkatan operasional bergantung pada proses yang
tepat dari transaksi; pada tingkat dari pengendalian manajemen, pembuatan
keputusan tentang keamanan persediaan dan frekuensi memesan lagi bergantung
pada pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi; pada tingkat strategi,
hasil dalam operasi-operasi dan pengendalian manajemen yang dihubungkan pada
tujuan-tujuan strategi, saingan tindak tanduk dan sebagainya untuk mencapai
strategi inventaris. Tampaknya terdapat kontras tajam antara ciri-ciri
informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis berada di tengahnya.
13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian
Operasional Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan
operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional
menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu.
Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
Pendukung
pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari :
a. Proses transaksi
b. Proses laporan
c. Proses pemeriksaan
Beberapa
contoh di bawah ini menggambarkan jenis dukungan keputusan yang dapat dibuat
dalam sistem pengendalian operasional :
(i) Suatu transaksi penarikan kembali sediaan
menghasilkan suatu dokumen transaksi. Pengolahan transaksi juga dapat
menyelidiki persediaan yang ada, dan memutuskan apakah suatu pesanan pembelian
sediaan harus diadakan.
(ii) Suatu pemeriksaan terhadap file pegawai
menjelaskan keperluan untuk suatu posisi. Komputer menyelidiki file pegawai
menggunakan program untuk memilih kandidat secara kasar.
(iii) Laporan rutin dihasilkan secara periodik.
Tetapi suatu aturan keputusan yang diprogramkan dalam suatu prosedur pengolahan
laporan bisa menciptakan laporan khusus dalam suatu bidang masalah. Contoh :
suatu analisis pesanan yang masih belum dilayani setelah 30 hari.
14. Sistem Informasi Untuk Pengendalian
Manajemen Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen
untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan
keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber
daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi berikut :
a. Pekerjaan yang telah direncanakan (standar,
ekspektasi, anggaran, dll)
b. Penyimpangan dari pekerjaan yang telah
direncanakan
c. Sebab penyimpangan
d. Analisis keputusan atau arah tindakan yang
mungkin
Database
untuk pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen utama : (1) database dari
operasional, dan (2) rencana, anggaran, standar, dll yang mendefinisikan
perkiraan tentang pelaksanaan, juga beberapa data eksternal seperti perbandingan
industri dan indeks biaya.
Proses
untuk mendukung keputusan kegiatan pengendalian manajemen adalah sebagai
berikut :
(i) Model perencanaan dan anggaran
(ii) Program-program laporan penyimpangan
(iii) Model-model analisis masalah
(iv) Model-model keputusan
(v) Model-model pemeriksaan/pertanyaan
Keluaran
dari sistem informasi pengendalian manajemen adalah : rencana dan anggaran,
laporan yang terjadwal, laporan khusus, analisissituasi masalah, keputusan
untuk penelaahan, dan jawaban atas pertanyaan.
15. Sistem Informasi Untuk Perencanaan
Strategis Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi
dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan
strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa
diadakan, sebagai contoh :
a. Suatu rantai pertokoan dapat memustuskan
untuk mengubah menjadi usaha melalui pesanan
b. Suatu toko serba ada dengan toko di pusat
kota dapat memutuskan untuk mengubah menjadi suatu toko obral di luar kota.
Aktifitas
perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus periode seperti
kegiatan pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur,
meskipun beberapa perencanaan strategis bisa dijadwalkan ke dalam perencanaan
tahunan dan siklus penganggaran. Beberapa jenis data yang berguna dalam
perencanaan strategis menunjukkan ciri data :
(i)
Prospek
ekonomi bagi bidang kegiatan perusahaan dewasa ini.
(ii)
Lingkungan
politik dewasa ini dan perkiraan masa mendatang
(iii)
Kemampuan
dan prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan
kebijakan dewasa ini).
(iv)
Proyeksi
kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut pasaran, negara, dan sebagainya
(berdasarkan kebijakan dewasa ini).
(v)
Prospek
bagi industri di daerah lain.
(vi)
Kemampuan
saingan dan saham pasar mereka.
(vii)
Peluang
bagi karya usaha baru.
(viii)
Alternatif
strategi
(ix)
Proyeksi
kebutuhan sumber daya bagi alternatif beberapa strategi.
Dukungan
sistem informasi untuk perencanaan strategis tidak bisa selengkap seperti bagi
pengendalian manajemen dan pengendalian operasional. Namun demikian sistem
informasi manajemen dapat memberi bantuan yang cukup pada proses perencanaan
strategis, misalnya:
(a) Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan
atas data internal yang ditimbulkan kebutuhan pengolahan operasional.
(b) Proyeksi kemampuan mendatang dapat
dikembangkan oleh data masa lampau dan diproyeksikan ke masa mendatang
(c) Data pasar dan persaingan yang mungkin
bisa direkam dalam database komputer.
16. SIM Berdasarkan Fungsi Organisasi Sistem
informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang
didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing
subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi
yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model
base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem
fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk
proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan
perencanaan strategis.
C.
APA SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN ITU..?
Sistem
informasi perusahaan adalah suatu sistem berbasis computer yang dapat melakukan
semua tugas akuntansi standatr bagi semua unit organisasi secara terintegrasi
dan terkoordinasi
SIM
Perusahaan saat ini mengakumulasi seluruh data transaksi akuntansi dari bagian
manu faktur , penjualan , pembelian , sumber daya manusia, dan berbagai fungsi
bisnis lain. Data itu berhubungan dengan sumber daya organisasi dan
perencanaan tidak dapat dilakukan tanpa memahami bagaimana tiap penjualan. tiap
unit yang diproduksi ,dan tiap tindakan tanpa mempengaruhi keseluruhan
organisasi.
1.
KELAYAKAN SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN
System
informasi perusahaan merupakan pengeluaran modal yang besar dan harus
dievaluasi dengan cara yang sama seperti
investasi besar lain yang akan dilakukan oleh organisasi. Yang memperumit
investasi itu adalah karena investasi tersebut memerlukan lebih dari sekedar
pengeluaran uang yang besar . Manajemen seluruh organisasi harus berkomitmen
untuk melaksanakan proses bisnis yang memungkinkan tiap proses bisnis lain di
dalam organisasi melihat dan memahami trnasaksi tersebut .Kerumitannya adalah
kenyataan bahwa banyak keuntungan SIM perusahaan tidak bersifat financial .
2.
Kelayakan Ekonomis
Jika
keuntungan melebihi biaya yang ditargetkan , maka suatu proyek layak secara
ekonomis. Akan tetapi sebagian besar kerugiannya berasal dari biaya konsultasi dan pendukung,
yang merupakan tambahan atas biaya perangkat lunak dan perangakat ERP yang
mula-mula perusahhan pertimbangkan saat membut analisis kelayakan.
3. Kelayakan Teknis
SIM perusahaan dapat dianggap sebagai aplikasi canggih
yang didasarkan pada system manajemen database karena data disimpan disatu database , transaksi yang
terjadi berbagai operasi yang tersebar secara geografis mungkin menjadi
masalah. Satu hal yang penting SIM
perusahaan yang dioperasi kan oleh organisasi besar yang tersebar secara
geografis umumnya memerlukan teknologi informasi terkini.
4.
PENERAPAN SYSTEM INFORMASI PERUSAHAAN
Penerapan
SIM perusahaan umumnya berlangsung sekitar dua tahun . penyebab periode waktu
yang panjang bukan hanya kerumitan dan ruang lingkup proyek tetapi juga
keharusan untuk berurusan dengan system warisan . system warisan adalah system
yang umumnya melaksanakan proses bisnis inti perusahaan tetapi dikembangkan
bertahun-tahun lalu dan tidak mencakup teknologi dan metodelogi terbaru.
5.
KEGAGALAN SISTEM INFOMASI PERUSAHAAN
Kegagalan
sistem infomasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum penerapan
atau diterapkan begitu gagal sehingga organisasi kembali ke sistem infomasi yang dahulu . Ini
merupakan biaya yang buruk karena organisasi umumnya telah menginvestasikan
jutaan dolar dan banyak jam kerja dalam proyek SIM perusahaan . Namun kegagalan
system informasi perusahaan tidak berarti bahwa organisasi menyerah sepenuhnya
.Organisasi tersebut dapat mencoba lagi .
Organisasi dapat meminimalkan
kemungkinan kegagalanSIM perusahaan dengan mengambil langkah-langkah
a.
Mengerti kerumitan organisasi
b. Mengenali proses yang dapat menurun
nilainya bila standarisasi dipaksakan
c.
Mencapai consensus dalam organisasi sebelum memutuskan
menerapkan system informasi perusahaan
6. MASA DEPAN SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN
Manajemen sumber daya perusahaan ( enterprise resource
management) adalah gerakan untuk merencanakan dan mengendalikan berbagai proses
bisnis dengan mengendalikan deskripsi
proses dan data.
7.
Alat –alat pengembangan ERP yang
dipercepat
Waktu dua
tahun untuk penerapan SIM perusahaan terlalu lama bagi banyak organisasi . Mereka
mungkin memiliki pasar yang terlalu bergejolak , mereka mungkin organisasi kecil tanpa sumber daya yang cukup untuk
mendukung proyek selama dua tahun , atau
mereka mungkin perlu bereaksi cepat untuk mendukung SIM perusahaan pesaing . apa pun alasan nya , penjual ERP
harus memuaskan pelanggan untuk
mempertahan kan pertumbuhan industri yang fenomenal .
KESIMPULAN
Definisi sebuah
sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah
sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Sistem ini menggunakan
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur
pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Sistem
Infomasi Perusahaan adalah sistem berbasis computer yang dapat melaksanakan
semua tugas standar bagi seluruh unit organisasi secar terintegrasi dan
koordinasi . system perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah system yang memampukan manajemen
berbagai proses internal organisasi . memperluas konsep tersebut melampaui
batas-batas organisasi melampaui control organisasi sangat memperumit masalah .
Sistem informasi ada karena perangkat keras computer
yang penuh daya dan realatif murah ,perangkat lunak system manajemen database
yang canggih ,dan kebetulan organisasi untuk memanfaatkan dat di seluruh proses
bisnisnya. Banyak pendiri industri computer idak dapat membayangka ndampak yang
dibuat teknologi informasi pada pengambilan keputusan manajerial .selama
komputer dan perangakat lunak terus meningkat dayanya dan semakin murah , para
manajer haurs melihat ke masa depan dan mempersiapkan organisasi mereka untuk memanfaaatkan
kemajuan teknoologi
Kebutuhan atas system informasi perusaaahaan begitu
besar sehingga suatu industri baru telah berkembang untuk menyediakan
perangakat lunak ERP untuk mendukung sitem tersebut . industri ini sudah besar
dan berkembang sangat pesat .perangkat lunak yang dihasilkan oleh industri ini
khusus dan sangat mahal untuk dikembangkan . lima perusahaan mendominasi industri ini .
yang terbesar ,SAP ,sam dengan gabungan empat penjual lain .
Beberapa proyek SIM perusahaan gagal .hasil ini bias
sangat membebani perusahaan karenaitu begitu besarnya jumlah uang dan usaha
manusia yang diperlukan untuk menerapkan
SIM perusahaan . Namun , manfaat potensialnya begitu besarnya sehingga
bahkan organisasi yangtelah gagal sering memulai prosesnya lagi .
0 komentar:
Posting Komentar