Labels

Belajar, Berbagi, Bermanfaat

Kamis, 16 Januari 2014

RINGKASAN MATERI BAB VII SEQUENCE CONTROL



RINGKASAN MATERI BAB VII
SEQUENCE CONTROL

                                                    







DI SUSUN OLEH:

NAMA         : BIDARI AYU LESTARI
NIM            : 210007
JURUSAN    :MENENJEMEN INFORMATIKA A








SEQUENCE CONTROL
Srtuktuir kontrol di dalam suatu bahasa pemrograman menyediakan kerangka kerja dasar di dalam mana operasi dan data di kombinasi ke dalam program dan himpunan program.
Ada 2 aspek :
1.  kontrol tingkat eksekusi dari opersai primitif maupun pada operasi terdefinisi pemrogram
2.  kontrol transmisi data diantara himpunan operasi yg kita beri istilah dgn kontrol data

A    SEQUENCE CONTROL SECARA IMPLISIT DAN EKSPLISIT
Struktur sequence control tsb dapat di kelompok kan menjadi 3 yaitu:
1      Srtuktur yg digunakan dalam expresi seperti misal nya sebagai aturan urutan operasi dan tanda kurung
2      Struktur yg digunakan diantara statement atau kelompok statement seperti misal nya dalam statement conditional statement interasi
3      Stuktur yang digunakan diantara subprogram,seperti misalnya dalam subprogram atau coroutine
Sequence control mungkin merupakan suatu struktur sequence control baik secara implisit(default)atau secara explisit.
B     SEQUENCE CONTROL DI DALAM EKSPRESI
Mengacu pada suatu formula persamaan kuadrat dimana menghasilkan satu akar berbentuk:
Root=

        Pada formula di atas bila dituliskan dalam bahasa BASIC akan menjadi bentuk:
Root=(-B+SQRT(B^2-4*A*C)/(2*A)
Sedangkan dalam FORTRAN akan berbentuk:
Root=(-B+SQRT(B*2-4*A*C)/(2*A)
Dalam pascal akan berbentuk:
Root=(-B+SQRT(B^2-4*A*C)/(2*A)

SYNTAX UNTUK EKSPRESI
          Beberapa masalah berikut berkaitan dengan notasi atau simbol yg banyak di pakai dalam bahasa pemrograman:
1.    Notasi prefix(polish dan cambridge polish)
2.    Notasi postfix(suffix atau reverse polish)
3.    Notasi infix
          Bila kita dalam aritmatika meniliskan:(A+B)(A-C),maka  dengan notasi tersebut mungkin anda akan lihat bentuk penulisan  yang berbeda:(A+B)(A-C) akan tertuliskan dalam notasi :
a.    INFIX:(A+B)*(A-C)
b.    PREFIX:(+(A,B),-(C,A)) atau *+AB-CA
c.    POSTFIX:((A,BA+,(C,A)-)* atau AB+CA-*

C.SEQUENCE CONTROL DIANTARA STATEMENT
a. statement dasar
Ø  ada 3 macam bentuk utama dari tingkat statement sequence control yaitu:
1.    Komposisi
Statement mungkin di tempatkan di dalam suatu rangkaian text yg m,ereka eksekusi agar supaya kapan saja struktur program yg lebih besra berisi rangkaian tersebut di eksekusi
2.    Pilihan
Dua urutan statement mungkin membentuk suatu pilihan sehingga salah satu nya di eksekusi,tetapi bukan kedua nya,bilamana srtuktur program yg lebih besar berisi kedua urutan tsb di eksekusi
3.    Iterasi
Suatu urutan statement mungkin di eksekusi segera tanpa menunggu lagi,bilamana struktur program yg lebih besar memuat urutan tsb di eksekusi
Ø  Ada 2 bentuk statement GOTO yaitu:
1.    Unconditional go to
Misal nya: gotoNEXT  mentransfer control kepda statement NEXT.
2.    Conditional goto
Misal nya: if A=0 then goto NEXT
Statement ini akan menstransfer control pada statement label NEXT bila syarat A=0 dipenuhi
Sebagian besar bahasa pemrograman menyediakan himpunan suatun rangkaian statement yg mungkin di ujikan sebagai suatu statemen tunggal dalam konstruksi dari statement yang lebih bisa ,sering penulisan compound statement berbentuk:
Begin
.
.
End
Ø  Bentuk yang paling umum dari pernyataan bersyarat adalah:
1.    Pernytaan if
Pernyataan dgn menggunakan kata if mempunyai bentuk:
·         If(kondidi) then (pernyataan)endif
·         If(kondisi)then(pernyataa)else(pernyataan 2)endif
2.    Pernyataan case
Kondisi dari suatu multi cabang if sering di gantikan dalam bentuk pengulangan pengujian dari suatu nilai variabel,seperti:
If A=0 then
Pernyataan Satu
Else A= 1 then
Pernyataan 2
Else if A =2 then
Pernyataan 3
End if

Pernyataan kondisi demikian dapat di gantikan dengan suatu pernyataan dengan menggunakan kata case
Case A of
0:begin
Pernyataan 1
1:begin
Pernyataan 2
2:begin
Pernyataan 3
End
;end case

PERNYATAAN ITERSI
Adapun pernyataan itersi antara lain merupakan suatu pengulangan yg macam nya sebagai berikut:
1.    Pengulangan dengan persyaratan while
While(pengujian)do(badan)
2.    Pengulangan dengan pemakaian nilai
For (pengenaan)step (bilangan) until (bilanagan)do (badan)
D.KONTROL RANGAKIAN SUBPROGRAM PEMANGGILAN SEDERHANA_RETURN
                 Subprogram sederhana CALL dan struktur pernyataan RETURN adalah yang sering di pakai dalam bahasa pemrograman,tetapi lebih jauh lagi struktur kontrol juga mencakup masalah tentang rekursi,corountine,exections,task,dan schedulling dari call subprogram juga penting.
CALL SUBPROGRAM SEDERHANA-STRUKTUR RETURN
Setiap subprogram akan berhenti pada suatu saat yang di harapkan kala di eksekusi dan retun akan mengontrol pada program yang di panggil nya. Selama di eksekusi dari suatu subprogram,eksekusi dari program utama untuk sementara istirahat,program akan menyimpulkan suatu hasil yg diperoleh dari eksekusi subprogram kemudian hasil  masukkan ini diberlakukan pada program utama.untuk itu perlu diperhatikan struktur control subprogram pada umumnya:

1.  Subprogramtidak berupa suatu recursive
2.diperlukan secara nyata pernytaan call
3.subprogram mesti mengeksekusi secara lengkap pada setiap pemanggilan
4.transfer segera kontrol pada saat pemanggilan
5.rangkaian eksekusi tunggal
Ø  Ada 2 macam variabel pointer:
a.    Current instruction pointer(CIP)
b.     Current environment(CEP)
E.SUBPROGRAM-SUBPROGRAM REKURSIF
Rekursif dalam bentuk pemanggilan subprogram rekusi adalah salah satu darisruktur kontrol rangkaian yang penting dalam pemrograman. Beberapa algoritma sebagian besar di tampilkan dengan menggunakan rekursi,sebagian algoritma memanipulasi struktur list dan tree.
Secara sintak dalam penulisan mungkin tidak terjadi perubahan,bilamana suatu pemanggilan subprogram rekursi melihat serupa sebagai suatu pemanggilan subprogram rekursi lainya.secra konsep tidak terdapat kesukaran,sebab antara defisi dari subprogram dan aktivitas nya jelas nyata. Perbedaan tsb hanya diantara suatu pemanggilan rekusif membuat suatiu aktivitas kedua dari subprogram salama keberadaan nya dalam aktivitas pertama.
Implementasi pemanggilan secara rekursif ini dapat di amati pada penggunaan stack(tumpukan). Pada komputer yang konvesioanal menyedikakan suatu dukungan perangkat keras untuk organisasi stack menyimpan memori ini. Namun hal ini pada umum nya memerlukan biaya lebih untuk mengimplementasikan daripada struktur call return sederhana tanpa rekursi.

F.PENGECULAIAN (EXEPTION) DAN PENANGANAN PENGECUALIAN
Selama eksekusi suatu program kondisi atau keberadaan tertentu sring muncul yng mungkin diacu sebagai pertimbangan pengeculaian. Daripada kontinu dengan eksekusi program secra normal; suatu subprogram memerlukan di panggil untuk menampilkan beberapa proses khusus misal nya:
1.    Kondisi-kondisi salah
2.    Kondisi-kondisi yang menimbulkan hal-hal yang tidak dapat di prediksikan selama eksekusi program secra normal
3.    Pelacakan dan pemantauan selama pengetesan program
Suatu kondisi  biasa nya di istilahkan dengan suatu excepation(pengecualian). Subprogram yg menanpilkan proses khusus di istilahkan dengan exception handler (pengatur pengecualian) aktivitas dari pencatatan pengecualian,pemutusan eksekusi program dan pemindahan kontrol pada exception handler di sebut dengang raising the excetion.
G.SUBPROGRAM-SUBPROGRAM TERJADWAL
Secara umum pemikiran tentang penjadwalan subprogram berasal dari:
1.    Sub program terjadwal di eksekusi sebelum atau sesidah subprogram lain
2.    Subprogram terjadwal di eksekusi bilamana suatu pengujian dengan nilai ekspresi boolean di peroleh hasil benar
3.    Subprogram terjadwal pada basis dari suatu simulasi dengan skala waktu
4.    Subprogram terjadwal di dasarkan atas suatu tujuan prioritas tertentu








0 komentar:

Posting Komentar