RINGKASAN MATERI BAB VII
SEQUENCE CONTROL
DI
SUSUN OLEH:
NAMA : BIDARI AYU LESTARI
NIM : 210007
JURUSAN :MENENJEMEN INFORMATIKA A
SEQUENCE
CONTROL
Srtuktuir
kontrol di dalam suatu bahasa pemrograman menyediakan kerangka kerja dasar di
dalam mana operasi dan data di kombinasi ke dalam program dan himpunan program.
Ada
2 aspek :
1. kontrol tingkat eksekusi dari
opersai primitif maupun pada operasi terdefinisi pemrogram
2. kontrol transmisi data diantara
himpunan operasi yg kita beri istilah dgn kontrol data
A
SEQUENCE
CONTROL SECARA IMPLISIT DAN EKSPLISIT
Struktur
sequence control tsb dapat di kelompok kan menjadi 3 yaitu:
1 Srtuktur yg digunakan dalam
expresi seperti misal nya sebagai aturan urutan operasi dan tanda kurung
2 Struktur yg digunakan diantara
statement atau kelompok statement seperti misal nya dalam statement conditional
statement interasi
3 Stuktur yang digunakan diantara
subprogram,seperti misalnya dalam subprogram atau coroutine
Sequence
control mungkin merupakan suatu struktur sequence control baik secara
implisit(default)atau secara explisit.
B
SEQUENCE
CONTROL DI DALAM EKSPRESI
Mengacu
pada suatu formula persamaan kuadrat dimana menghasilkan satu akar berbentuk:
Root=
Pada formula di atas bila dituliskan
dalam bahasa BASIC akan menjadi bentuk:
Root=(-B+SQRT(B^2-4*A*C)/(2*A)
Sedangkan
dalam FORTRAN akan berbentuk:
Root=(-B+SQRT(B*2-4*A*C)/(2*A)
Dalam
pascal akan berbentuk:
Root=(-B+SQRT(B^2-4*A*C)/(2*A)
SYNTAX
UNTUK EKSPRESI
Beberapa masalah berikut berkaitan dengan notasi atau
simbol yg banyak di pakai dalam bahasa pemrograman:
1. Notasi prefix(polish dan
cambridge polish)
2. Notasi postfix(suffix atau
reverse polish)
3. Notasi infix
Bila kita dalam aritmatika meniliskan:(A+B)(A-C),maka dengan notasi tersebut mungkin anda akan
lihat bentuk penulisan yang
berbeda:(A+B)(A-C) akan tertuliskan dalam notasi :
a. INFIX:(A+B)*(A-C)
b. PREFIX:(+(A,B),-(C,A)) atau
*+AB-CA
c. POSTFIX:((A,BA+,(C,A)-)* atau
AB+CA-*
C.SEQUENCE CONTROL DIANTARA
STATEMENT
a. statement dasar
Ø
ada
3 macam bentuk utama dari tingkat statement sequence control yaitu:
1. Komposisi
Statement
mungkin di tempatkan di dalam suatu rangkaian text yg m,ereka eksekusi agar
supaya kapan saja struktur program yg lebih besra berisi rangkaian tersebut di
eksekusi
2. Pilihan
Dua
urutan statement mungkin membentuk suatu pilihan sehingga salah satu nya di
eksekusi,tetapi bukan kedua nya,bilamana srtuktur program yg lebih besar berisi
kedua urutan tsb di eksekusi
3. Iterasi
Suatu
urutan statement mungkin di eksekusi segera tanpa menunggu lagi,bilamana
struktur program yg lebih besar memuat urutan tsb di eksekusi
Ø
Ada
2 bentuk statement GOTO yaitu:
1.
Unconditional
go to
Misal nya: gotoNEXT mentransfer control kepda statement NEXT.
2.
Conditional
goto
Misal nya: if A=0 then goto
NEXT
Statement ini akan menstransfer control pada
statement label NEXT bila syarat A=0 dipenuhi
Sebagian besar bahasa
pemrograman menyediakan himpunan suatun rangkaian statement yg mungkin di
ujikan sebagai suatu statemen tunggal dalam konstruksi dari statement yang
lebih bisa ,sering penulisan compound statement berbentuk:
Begin
.
.
End
Ø
Bentuk
yang paling umum dari pernyataan bersyarat adalah:
1.
Pernytaan
if
Pernyataan dgn menggunakan kata
if mempunyai bentuk:
·
If(kondidi)
then (pernyataan)endif
·
If(kondisi)then(pernyataa)else(pernyataan
2)endif
2.
Pernyataan
case
Kondisi dari suatu multi cabang
if sering di gantikan dalam bentuk pengulangan pengujian dari suatu nilai
variabel,seperti:
If A=0 then
Pernyataan Satu
Else A= 1 then
Pernyataan 2
Else if A =2 then
Pernyataan 3
End if
Pernyataan kondisi demikian
dapat di gantikan dengan suatu pernyataan dengan menggunakan kata case
Case A of
0:begin
Pernyataan 1
1:begin
Pernyataan 2
2:begin
Pernyataan 3
End
;end case
PERNYATAAN
ITERSI
Adapun pernyataan itersi antara
lain merupakan suatu pengulangan yg macam nya sebagai berikut:
1. Pengulangan dengan persyaratan
while
While(pengujian)do(badan)
2. Pengulangan dengan pemakaian
nilai
For
(pengenaan)step (bilangan) until (bilanagan)do (badan)
D.KONTROL RANGAKIAN SUBPROGRAM
PEMANGGILAN SEDERHANA_RETURN
Subprogram sederhana CALL dan
struktur pernyataan RETURN adalah yang sering di pakai dalam bahasa
pemrograman,tetapi lebih jauh lagi struktur kontrol juga mencakup masalah
tentang rekursi,corountine,exections,task,dan schedulling dari call subprogram
juga penting.
CALL
SUBPROGRAM SEDERHANA-STRUKTUR RETURN
Setiap
subprogram akan berhenti pada suatu saat yang di harapkan kala di eksekusi dan
retun akan mengontrol pada program yang di panggil nya. Selama di eksekusi dari
suatu subprogram,eksekusi dari program utama untuk sementara istirahat,program
akan menyimpulkan suatu hasil yg diperoleh dari eksekusi subprogram kemudian
hasil masukkan ini diberlakukan pada
program utama.untuk itu perlu diperhatikan struktur control subprogram pada
umumnya:
1. Subprogramtidak berupa suatu recursive
2.diperlukan
secara nyata pernytaan call
3.subprogram
mesti mengeksekusi secara lengkap pada setiap pemanggilan
4.transfer
segera kontrol pada saat pemanggilan
5.rangkaian
eksekusi tunggal
Ø
Ada
2 macam variabel pointer:
a.
Current
instruction pointer(CIP)
b.
Current environment(CEP)
E.SUBPROGRAM-SUBPROGRAM REKURSIF
Rekursif
dalam bentuk pemanggilan subprogram rekusi adalah salah satu darisruktur
kontrol rangkaian yang penting dalam pemrograman. Beberapa algoritma sebagian
besar di tampilkan dengan menggunakan rekursi,sebagian algoritma memanipulasi
struktur list dan tree.
Secara
sintak dalam penulisan mungkin tidak terjadi perubahan,bilamana suatu
pemanggilan subprogram rekursi melihat serupa sebagai suatu pemanggilan
subprogram rekursi lainya.secra konsep tidak terdapat kesukaran,sebab antara
defisi dari subprogram dan aktivitas nya jelas nyata. Perbedaan tsb hanya
diantara suatu pemanggilan rekusif membuat suatiu aktivitas kedua dari
subprogram salama keberadaan nya dalam aktivitas pertama.
Implementasi
pemanggilan secara rekursif ini dapat di amati pada penggunaan stack(tumpukan).
Pada komputer yang konvesioanal menyedikakan suatu dukungan perangkat keras
untuk organisasi stack menyimpan memori ini. Namun hal ini pada umum nya
memerlukan biaya lebih untuk mengimplementasikan daripada struktur call return
sederhana tanpa rekursi.
F.PENGECULAIAN (EXEPTION) DAN
PENANGANAN PENGECUALIAN
Selama
eksekusi suatu program kondisi atau keberadaan tertentu sring muncul yng
mungkin diacu sebagai pertimbangan pengeculaian. Daripada kontinu dengan
eksekusi program secra normal; suatu subprogram memerlukan di panggil untuk
menampilkan beberapa proses khusus misal nya:
1. Kondisi-kondisi salah
2. Kondisi-kondisi yang
menimbulkan hal-hal yang tidak dapat di prediksikan selama eksekusi program
secra normal
3. Pelacakan dan pemantauan selama
pengetesan program
Suatu
kondisi biasa nya di istilahkan dengan
suatu excepation(pengecualian). Subprogram yg menanpilkan proses khusus di
istilahkan dengan exception handler (pengatur pengecualian) aktivitas dari
pencatatan pengecualian,pemutusan eksekusi program dan pemindahan kontrol pada
exception handler di sebut dengang raising the excetion.
G.SUBPROGRAM-SUBPROGRAM TERJADWAL
Secara umum pemikiran tentang
penjadwalan subprogram berasal dari:
1. Sub program terjadwal di
eksekusi sebelum atau sesidah subprogram lain
2. Subprogram terjadwal di
eksekusi bilamana suatu pengujian dengan nilai ekspresi boolean di peroleh
hasil benar
3. Subprogram terjadwal pada basis
dari suatu simulasi dengan skala waktu
4. Subprogram terjadwal di
dasarkan atas suatu tujuan prioritas tertentu
0 komentar:
Posting Komentar